TUGAS
MANAJEMEN
LINGKUNGAN INDUSTRI
MEMBRAN
FILTRASI REVERSE OSMOSIS
DISUSUN
OLEH
ILHAM
ANANTO E1F111007
SURIPTO E1F111020
ANITA
REZEKI E1F111043
PAHRIAH E1F111047
YUSLIM
AZIFATILLAH E1F110023
PROGRAM
STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2013
PENDAHULUAN
Reverse
osmosis (RO) adalah suatu metode penyaringan yang dapat menyaring berbagai
molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan cara memberi tekanan pada
larutan ketika larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan
penyaring). Proses tersebut menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang
dialiri tekanan sehingga zat pelarut murni bisa mengalir ke lapisan berikutnya.
Membran seleksi itu harus bersifat selektif atau bisa memilah yang artinya bisa
dilewati zat pelarutnya (atau bagian lebih kecil dari larutan) tapi tidak bisa
dilewati zat terlarut seperti molekul berukuran besar dan ion-ion.
Reverse
Osmosis (R.O) atau Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang
berasal dari osmosis. Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalam sel hidup di
mana molekul "solvent" (biasanya air) akan mengalir dari daerah
"solute" rendah ke daerah "solute" tinggi melalui sebuah
membran semipermeable. Membran semipermeable ini menunjuk ke membran sel atau
membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel.
Gerakan dari "solvent" berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang
seimbang tercapai di kedua sisi membran.
Jadi
reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah solvent dari sebuah
daerah konsentrasi "solute" tinggi melalui sebuah membran ke sebuah
daerah "solute" rendah dengan menggunakan sebuah tekanan melebihi
tekanan osmotik. Dalam istilah lebih mudah, reverse osmosis adalah mendorong
sebuah solusi melalui filter yang menangkap "solute" dari satu sisi
dan membiarkan pendapatan liquid murni dari sisi satunya.
Membran
yang digunakan untuk reverse osmosis memiliki lapisan padat dalam matriks
polimer - baik kulit membran asimetris atau lapisan interfasial dipolimerisasi
dalam membran tipis-film-komposit - di mana pemisahan terjadi. Dalam kebanyakan
kasus, membran ini dirancang untuk memungkinkan air hanya untuk melewati
melalui lapisan padat, sementara mencegah bagian dari zat terlarut (seperti ion
garam). Proses ini mensyaratkan bahwa tekanan tinggi akan diberikan pada sisi
konsentrasi tinggi membran, biasanya 2-17 bar (30-250 psi) untuk air tawar dan
payau, dan 40-82 bar (600-1200 psi) untuk air laut, yang memiliki sekitar 27
bar (390 psi) [3] tekanan osmotik alam yang harus diatasi.Proses ini terkenal
karena penggunaannya dalam desalinasi (menghilangkan garam dan mineral lainnya
dari air laut untuk mendapatkan air tawar), namun sejak awal 1970-an itu juga
telah digunakan untuk memurnikan air segar untuk aplikasi
Pada
proses reverse-osmosis, fenomena ini dibalik arahnya dengan menambahkan tekanan
pada larutan yang lebih padat (air terpolusi) melalui membran semi-permeabel,
sehingga menghasilkan air bersih yang bebas dari polutan.
PRINSIP
KERJA REVERSE OSMOSIS
Sebuah
membran semi-permeable, seperti halnya membran yang tersusun dari
dinding-dinding sel atau seperti susunan sel pada kantung kemih, bersifat
selektif terhadap benda-benda yang akan melaluinya. Umumnya membran ini sangat
mudah untuk dilalui oleh air karena ukuran molekulnya yang kecil; tapi juga
mencegah kontaminan-kontaminan lain yang mencoba melaluinya. Sebagai percobaan,
air diisikan di kedua sisi membran, dimana air di salah satu sisinya memiliki
perbedaan konsentrasi mineral-mineral terlarut, karena air memiliki sifat
berpindah dari larutan berkonsentrasi rendah menjuju larutan berkonsentrasi
lebih tinggi, maka air akan berpindah (berdifusi) melalui membran dari sisi
konsentrasi rendah ke sisi konsentrasi yang lebih tinggi. Sehingga, tekanan
osmotik akan melawan proses difusi, dan akan terbentuk kesetimbangan.
Proses
Reverse Osmosis menggerakkan air dari konsentrasi kontaminan yang tinggi
(sebagai air baku) menuju penampungan air yang memiliki konsentrasi kontaminan
sangat rendah. Dengan menggunakan air bertekanan tinggi di sisi air baku,
sehingga dapat menciptakan proses yang berlawanan (reverse) dari proses alamiah
osmosis. Dengan tetap menggunakan membran semi-permeable maka hanya akan
mengijinkan molekul air yang melaluinya dan membuang bermacam-macam kontaminan
yang terlarut. Proses spesifik yang terjadi dinamakan ion eksklusi, dimana
sejumlah ion pada permukaan membran sebagai sebuah pembatas mengijinkan
molekul-molekul air untuk melaluinya seiring melepas substansi-substansi lain.
Walaupun
dengan kemampuannya untuk memurnikan air baku, sebuah sistem Reverse Osmosis
harus secara berkala dibersihkan untuk mencegah terbentuknya kerak di permukaan
membran. Sistem Reverse Osmosis memerlukan karbon sebagai penyaring awal untuk
mereduksi kandungan klorin yang akan merusak membran Reverse Osmosis; dan juga
membutuhkan filter sedimen untuk menyaring material-material terlarut dari air
baku sehingga tidak menymbat di membran. Mereduksi kesadahan melalui proses
water softening atau chemical softening juga dibutuhkan untuk wilayah-wilayah
yang memiliki air baku yang sadah.
Walaupun
dengan kemampuannya untuk memurnikan air baku, sebuah sistem Reverse Osmosis
harus secara berkala dibersihkan untuk mencegah terbentuknya kerak di permukaan
membran. Sistem Reverse Osmosis memerlukan karbon sebagai penyaring awal untuk
mereduksi kandungan klorin yang akan merusak membran Reverse Osmosis; dan juga
membutuhkan filter sedimen untuk menyaring material-material terlarut dari air
baku sehingga tidak menymbat di membran. Mereduksi kesadahan melalui proses
water softening atau chemical softening juga dibutuhkan untuk wilayah-wilayah
yang memiliki air baku yang sadah.
FAKTOR
FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA REVERSE OSMOSIS
Penanganan
air menggunakan sistem reverse osmosis ini memiliki tingkat konsumsi energi
yang lebih rendah dari sistem penyulingan panas dan otomatis membantu
mengurangi biaya operasional suatu perusahaan. Pre treatment dapat meliputi
penyaringan media untuk menghilangkan unsur partikel, pertukaran ion dengan
perlahan, atau menghilangkan anti-scalant secara keras. Temperatur dan pH
disesuaikan untuk merendahkan daya larut dari bahan kimia. Dengan proses
demikian pencegahan scalling dengan mengaktifasi karbol atau bisulfit untuk
menghilangkan klorida, dan pada tempat penyaringan mikro dapat menghancurkan
beberapa partikel/unsur dan membuang padatannya.
Proses
reverse osmosis menggunakan tekanan / presure yang diberikan pada aliran air
sumber dan dialirkan melalui filter / membran yang sangat tipis dengan
pori-pori 0,001 mikron (1 helai rambut dibelah sejuta kali) sehingga dapat
menyaring mikroorganisme, virus, metal ion, logam-logam berat, bahan-bahan
anorganik dan polutan radio aktif.
Jenis
membran yang digunakan oleh contoh alat Advance® water filter reverse osmosis
adalah Thin Film Membrane (TFM) atau Thin Film Composite (TFC) yang cocok
digunakan untuk kondisi sumber air di Indonesia seperti air PAM dan air tanah
Sebagai
perbandingan ada beberapa jenis membran yaitu:
1.
Sea Water Membrane: membran yang
digunakan untuk air laut.
2.
Breakis Water Membrane: membran untuk
air sungai.
3.
Thin Film Membrane (TFM) / Thin Film
Composite (TFC): yang terbuat dari polymide dan polysofon.
4.
Celulose Tri Acetate (CTA): terbuat dari
serat tanaman bakau sehingga tidak tahan terhadap bakteri / mikroorganisme,
banyak digunakan oleh pesaing Advance® water filter reverse osmosis. Membran
ini memiliki daya reject 80 – 85 %.
Dalam
reverse osmosis, dalam setup yang sama seperti yang di osmosis, tekanan
diterapkan ke kompartemen dengan konsentrasi tinggi. Dalam hal ini, ada dua
kekuatan yang mempengaruhi gerakan air: tekanan yang disebabkan oleh perbedaan
konsentrasi zat terlarut antara dua kompartemen (tekanan osmotik) dan tekanan
eksternal diterapkan.
KEUNGGULAN
REVERSE OSMOSIS
1.
Ukuran filter/membrane yang sangat halus
0,0001 mikron yang mampu membuang seluruh bahan pencemar air seperti kimia,
biologis, fisik, bakteri, virus hingga logam berat.
2.
Dengan mengkonsumsi air minum yang murni
dari hasil mesin sistem reverse osmosis atau sistem RO, maka kesehatan dan
fungsi ginjal di dalam tubuh dapat tetap terjaga dengan baik.
3.
Dilakukannya Tahapan proses analisa air
baku sebelum pemasangan. Filter yang digunakan disesuaikan dengan
kondisi/masalah air sehingga dilakukan proses filterisasi sesuai dengan output
yang diinginkan.
4.
Mampu membuang zat polutan berbahaya
hingga air menjadi murni 99,9%. Hal ini polutan atau logam berat tidak dapat
dihilangkan dengan sistem pengolahan air minum yang lama misalnya pendidihan,
ultra violet, ozonisasi dll.
5.
Merupakan teknologi yang telah teruji
secara internasional dan digunakan jutaan rumah tangga di berbagai negara maju.
Lihatlah rumah keluarga di AS, Inggris, Singapura, Australia, Jepang atau
negara lainnya, tentu di samping ruang makan biasa ditemui alat reverse
osmosis.
6.
Kualitas air langsung dapat diuji dari
hari ke hari sehingga air yang dihasilkan terjamin kualitasnya. Pengujian air
minum reverse osmosis cukup sederhana, yaitu dengan alat ukur TDS.
KEKURANGAN
REVERSE OSMOSIS
Sistem
reverse osmosis memiliki kekurangan rendahnya tingkat kepahaman konsumen dengan
sistem ini. Konsumen tingkat rumah tangga kecil masih belum dapat mempercayakan
sistem ini karena belum ada pemahaman yang dapat meyakinkan konsumen. Alat
sistem RO ini juga masih sulit dicari serta biaya yang dibutuhkan untuk membeli
alat ini cukup mahal.
APLIKASI
PENERAPAN SISTEM REVERSE OSMOSIS
Di
indonesia ini penerapan sistem reverse osmosis sudah cukup banyak dalam
kegiatan-kegiatan industri. Contohnya saja dalam industri isi ulang galon air
minum. Reverse osmosis yang biasa juga disebut hyperfiltration adalah teknologi
pemurnian air untuk minum yang paling canggih dibanding dengan sistem teknologi
sebelumnya seperti nano filtration, ultra filtration, micro filtration, dsb. Contoh
nyata dari sistemk reverse osmosis ini ialah alat canggih dari produk indonesia
yaitu Pure It. Yaitu alat yang dapat memurnikan air untuk dapat dimunim secara
langsung. Dan juga masih banyak lagi alat-alat lain yang menerapkan reverse
osmosis ini.
Contohnya
adalah apa yang diterapkan pada perusahaan international CUNO yang berasal dari
australia.
Teknologi
Reverse Osmosis ini juga dapat digunakan dalam industri:
1.
Air Mineral
2.
Humidifikasi
3.
Pembuatan Es
4.
Aplikasi Laboratorium
5.
Aplikasi Biomedikal
6.
Proses Kimia
7.
Pembuatan Kosmetik
8.
Restoran
9.
Produksi Semikonduktor
10.
Aplikasi Metal Plating, dan lain
sebagainya …
DAFTAR
PUSTAKA
Santoso, Rio. 2009. Apa itu Reverse Osmosis ? . http://airreverseosmosis.wordpress.com/2009/02/16/apa-itu-reverse-osmosis/.
Diakses pada tanggal 2 Maret 2013 Pukul 12.30 WITA.
Wikipedia. 2013. Osmosis
Terbalik (Reverse Osmosis). http://id.wikipedia.org/wiki/osmosis_terbalik.
Diakses pada tanggal 2 Maret 2013 Pukul 12.40 WITA.
CitraBening. 2011. Kenapa Kita Memilih Air RO. http://www.citrabening.com/kenapa-kita-memilih-air-ro/.
Diakses pada tanggal 2 Maret 2013 Pukul 12.50 WITA.
Cunokare. 2010. The
Aqua-Pure APRO13212 Reverse Osmosis Purifier. CUNO a 3M Company. Takapuna.
Australia.
Younos,
Tamim, K. E. Tulou.
2005. Overview of
Desalination Techniques.
Universities Council on Water Resources.
Anonim. 2010. WATER
TREATMENT TECHNOLOGY FACT SHEET. New
York City.
1 komentar:
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Posting Komentar